Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak, mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, dipecat tidak hormat oleh Divpropam Polri akibat kasus pemerasan terhadap pengunjung Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024. Bersama seorang Kanit, dia mengajukan banding atas sanksi tersebut, sementara keputusan untuk Kasubdit ditunda. Kasus ini melibatkan 18 polisi yang diduga meminta uang dari pengunjung, termasuk warga Malaysia, dengan paksaan tes urine meskipun negatif. Peristiwa ini mengundang reaksi publik dan mencoreng reputasi kepolisian, dengan Kompolnas mengumumkan kelanjutan sidang etik untuk keputusan lebih lanjut.
Kalau kata seorang aktivis Amerika Serikat, Martin Luther King Jr. ‘Injustice anywhere is a threat to justice everywhere,’ ketidakadilan di satu tempat akan merusak kepercayaan terhadap keadilan di mana saja. Ketika aparat penegak hukum, yang seharusnya menjadi pelindung rakyat, justru menjadi alat pemerasan, maka keadilan kehilangan maknanya, dan ini udah sangat-sangat ironis.
GadgetApa
January 2, 2025 at 9:41 am
Ada kompilasi lembaga ini betingkah apa aja di 2024?
Jamal Vis
January 2, 2025 at 9:41 am
Kalau model begini masih dimaafkan, saya bingung. Ini buat malu se-Indonesia dan dunia, khususnya Malaysia
Farid Mifthahul Rozaq
January 2, 2025 at 9:41 am
127 T buat orang2 begini
Danial Susanto
January 2, 2025 at 9:41 am
Udah biasa pungli, biasa meras.. cuma 2 😂😂 itu pun karna banyak tekanan publik
nda
January 2, 2025 at 9:41 am
Instasi terkorup tiada lawan cuih 👏
Anonymous
January 2, 2025 at 9:41 am
Sambo kemana???😂😂😂
Nugroho Prihartanto
January 2, 2025 at 9:41 am
Jangan cuma di Pecat ajah…
Coba di Tes Urine depan media…
Nasruddin Hoja
January 2, 2025 at 9:41 am
Kalau kata seorang aktivis Amerika Serikat, Martin Luther King Jr. ‘Injustice anywhere is a threat to justice everywhere,’ ketidakadilan di satu tempat akan merusak kepercayaan terhadap keadilan di mana saja. Ketika aparat penegak hukum, yang seharusnya menjadi pelindung rakyat, justru menjadi alat pemerasan, maka keadilan kehilangan maknanya, dan ini udah sangat-sangat ironis.
Merdi Sihombing
January 2, 2025 at 9:41 am
Ahhh..sandiwara.. ntar naik banding juga keputusan batal…ingat kasus ferdi sambo…😂😂😂
Erry Ege Gunawan
January 2, 2025 at 9:41 am
Setelah banding di Kabulkan, naik pangkat dan jabata…welcome in konoha.😁🤭
Budi AS
January 2, 2025 at 9:41 am
Nanti banding hasilnya aktif dinas lagi, sandiwara ladusing
Bembieconcept
January 2, 2025 at 9:41 am
Dipecat apa mutasi? Setau saya arti pecat disono = mutasi, bahkan bisa naik jabatan 😂 miris
Aditya Pradana
January 2, 2025 at 9:41 am
Di pecat apakah sama dengan di copot, di mutasi dan trik trik lain?
BangTan
January 2, 2025 at 9:41 am
Di penjara juga sih harusnya… Aparat harus merasakan 2x lipat hukum dari masyarakat biasa
Kartasiy
January 2, 2025 at 9:41 am
Kesayangan para bidan & perawat2 di konoha 😂